BELAJAR INDRA KE ENAM
Indra
ke enam atau dalam bahasa Psikologis lebih sering di kenal dengan istilah Extra
Sensory Perception sudah ramai di teliti sejak tahun 1880 an. Berawal dari rasa
penasaran mengenai apakah ada kehidupan setelah kematian membuat para peneliti
di Inggris meneliti tentang hantu dan rumah berhantu. Mereka mengumpulkan
informasi mengenai Extra Sensory Perception dan mendapatkan informasi yang
tidak dapat di jelaskan dengan logika.
Hal
tersebut terus di kembangkan, hingga di Eropa Barat Extra Sensory Perception di
masukkan dalam kajian khusus, yakni Parapsikologi. Dalam bukunya Syaifullah
(2010) berjudul “membuka dan menajamkan indera keenam dengan kekuatan
spiritual” dikatakan bahwa sejatinya setiap manusia memiliki indera keenam atau
Extra Sensory Perception. Hanya saja daya serap dari masing-masing manusia
berbeda. Ada yang memiliki daya serap yang rendah dan ada juga yang memiliki
daya serap yang tinggi.
Seiring dengan bertambahnya umur kemampuan Extra Sensory Perception tertutup
oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi
hal-hal yang bersifat magis. Juga, karena sejak lahir manusia lebih sering
menggunakan panca indranya dari pada Extra Sensory Perception, maka kemampuan
ESPnya menjadi berkurang. Extra Sensory Perception adalah kemampuan seseorang
untuk merasakan, melihat dan mendengar sesuatu yang berada pada dimensi lain
dengan menggunakan cara selain dengan lima indera utama.
Menurut
Tanous & Donnelly dalam jurnal yang berjudul “Some personal and social variables
that affect Extra Sensory Perception (sixth sense)” (tahun 2011) terdapat
beberapa bentuk dari Extra Sensory Perception, yaitu:
1.
Telepati adalah mengirim pikiran.
2.
Clairvoyance adalah persepsi visual dari peristiwa atau hal. Fenomena ini
termasuk juga melihat kejadian yang terjadi di tempat lain.
3.
Precognition adalah pengetahuan tentang masa depan.
4.
Premonition adalah sebuah pengalaman yang mirip dengan prekognisi dan dapat didefinisikan
sebagai perasaan. Mengalami seperti ada sesuatu yang akan terjadi, tetapi tidak
memberikan informasi yang spesifik.
5.
Psikis mimpi adalah mimpi yang berhubungan dengan peristiwa telepati,
clairvoyance, precognition atau firasat.
6.
Psikometri adalah mendapatkan informasi dengan menyentuh sebuah objek.
7.
Psikokinesis adalah menggerakkan objek tanpa menggunakan fisik.
0 komentar:
Posting Komentar