Kamis, 15 Februari 2018

BELAJAR INDRA KE ENAM


Indra ke enam atau dalam bahasa Psikologis lebih sering di kenal dengan istilah Extra Sensory Perception sudah ramai di teliti sejak tahun 1880 an. Berawal dari rasa penasaran mengenai apakah ada kehidupan setelah kematian membuat para peneliti di Inggris meneliti tentang hantu dan rumah berhantu. Mereka mengumpulkan informasi mengenai Extra Sensory Perception dan mendapatkan informasi yang tidak dapat di jelaskan dengan logika.


Hal tersebut terus di kembangkan, hingga di Eropa Barat Extra Sensory Perception di masukkan dalam kajian khusus, yakni Parapsikologi. Dalam bukunya Syaifullah (2010) berjudul “membuka dan menajamkan indera keenam dengan kekuatan spiritual” dikatakan bahwa sejatinya setiap manusia memiliki indera keenam atau Extra Sensory Perception. Hanya saja daya serap dari masing-masing manusia berbeda. Ada yang memiliki daya serap yang rendah dan ada juga yang memiliki daya serap yang tinggi.

Seiring dengan bertambahnya umur  kemampuan Extra Sensory Perception tertutup oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi hal-hal yang bersifat magis. Juga, karena sejak lahir manusia lebih sering menggunakan panca indranya dari pada Extra Sensory Perception, maka kemampuan ESPnya menjadi berkurang. Extra Sensory Perception adalah kemampuan seseorang untuk merasakan, melihat dan mendengar sesuatu yang berada pada dimensi lain dengan menggunakan cara selain dengan lima indera utama.


Menurut Tanous & Donnelly dalam jurnal yang berjudul “Some personal and social variables that affect Extra Sensory Perception (sixth sense)” (tahun 2011) terdapat beberapa bentuk dari Extra Sensory Perception, yaitu:

1. Telepati adalah mengirim pikiran.
2. Clairvoyance adalah persepsi visual dari peristiwa atau hal. Fenomena ini termasuk juga melihat kejadian yang terjadi di tempat lain.
3. Precognition adalah pengetahuan tentang masa depan.
4. Premonition adalah sebuah pengalaman yang mirip dengan prekognisi dan dapat didefinisikan sebagai perasaan. Mengalami seperti ada sesuatu yang akan terjadi, tetapi tidak memberikan informasi yang spesifik.
5. Psikis mimpi adalah mimpi yang berhubungan dengan peristiwa telepati, clairvoyance, precognition atau firasat.
6. Psikometri adalah mendapatkan informasi dengan menyentuh sebuah objek.

7. Psikokinesis adalah menggerakkan objek tanpa menggunakan fisik.

0 komentar:

Posting Komentar