APA ITU EROTOMANIA?
Erotomania
berasal dari bahasa Yunani, eros, yang artinya cinta, serta mania yang artinya
berlebihan. Dalam kasus yang parah, erotomania tak perlu kontak langsung dengan
seseorang untuk menyangka orang itu jatuh cinta padanya.
Ia
bisa saja mengagumi seorang aktris di televisi dan menganggap semua yang
dikatakan sang aktris di televisi ditujukan pada dirinya. Ia pun merasa diperhatikan
dan menganggap sang aktris jatuh cinta padanya.
Dalam
tulisan ilmiah berjudul “De Clérambault's syndrome: diagnostic and therapeutic
challenge“, Sampaio, et. al. (2007) memaparkan beberapa gejala yang lazim
ditemukan dalam diri orang dengan erotomania. Ia biasanya secara mendetail
menjelaskan sinyal-sinyal asmara yang dianggap dikirimkan oleh si pujaan hati,
mulai dari ekspresi wajah, percakapan, atau gestur. Tak cuma itu, ia bahkan
juga mengira sang objek cinta sengaja mengirimkan pesan asmara lewat telepati
kepadanya.
Perilaku
delusional dalam konteks asmara semacam ini, menurut Sampaio, et.al., kerap
diasosiasikan dengan gangguan mental lain seperti schizophrenia (34%), sindrom
depresi (13%), gangguan afektif bipolar (9%), dan paranoia (9%).
Gejala
yang paling kelihatan dari seorang pengidap erotomania adalah perilaku
mengintil atau mengintai orang yang ditaksirnya. Ia juga cenderung bersikeras mempertahankan
keyakinannya meskipun objek cintanya telah berupaya menolaknya.
Alih-alih
menerima kenyataan, pengidap erotomania justru menginterpretasikan penolakan
ini sebagai kamuflase dari rasa cinta yang terpendam. Bukan cuma itu, ia juga
sering membeberkan kisah-kisah fiktif atau membanggakan diri setiap kali
berkontak dengan objek cintanya, padahal belum tentu ada rasa spesial bagi
dirinya.
Bila
penyakit ini belum sampai pada tahap ekstrem, penderita masih bisa disembuhkan
dengan menggunakan behaviour cognitive therapy, digunakan untuk meruntuhkan
ide-ide bahwa dia dicintai oleh orang-orang tertentu, kemudian fantasinya
dikembalikan pada realita. Bila terlalu parah, bisa juga dibantu dengan bantuan
obat-obatan medis, seperti antidepresan supaya lebih tenang
Ikuti
juga informasi menarik lainnya seputar dunia Psikologi :
> Instagram : @catatan_psikologi
> Fanspage : Catatan Psikologi
> Line :
@seh0879x
0 komentar:
Posting Komentar