Kamis, 15 Februari 2018

APA ITU EROTOMANIA?


Erotomania berasal dari bahasa Yunani, eros, yang artinya cinta, serta mania yang artinya berlebihan. Dalam kasus yang parah, erotomania tak perlu kontak langsung dengan seseorang untuk menyangka orang itu jatuh cinta padanya.

Ia bisa saja mengagumi seorang aktris di televisi dan menganggap semua yang dikatakan sang aktris di televisi ditujukan pada dirinya. Ia pun merasa diperhatikan dan menganggap sang aktris jatuh cinta padanya.


Dalam tulisan ilmiah berjudul “De Clérambault's syndrome: diagnostic and therapeutic challenge“, Sampaio, et. al. (2007) memaparkan beberapa gejala yang lazim ditemukan dalam diri orang dengan erotomania. Ia biasanya secara mendetail menjelaskan sinyal-sinyal asmara yang dianggap dikirimkan oleh si pujaan hati, mulai dari ekspresi wajah, percakapan, atau gestur. Tak cuma itu, ia bahkan juga mengira sang objek cinta sengaja mengirimkan pesan asmara lewat telepati kepadanya.


Perilaku delusional dalam konteks asmara semacam ini, menurut Sampaio, et.al., kerap diasosiasikan dengan gangguan mental lain seperti schizophrenia (34%), sindrom depresi (13%), gangguan afektif bipolar (9%), dan paranoia (9%).

Gejala yang paling kelihatan dari seorang pengidap erotomania adalah perilaku mengintil atau mengintai orang yang ditaksirnya. Ia juga cenderung bersikeras mempertahankan keyakinannya meskipun objek cintanya telah berupaya menolaknya.

Alih-alih menerima kenyataan, pengidap erotomania justru menginterpretasikan penolakan ini sebagai kamuflase dari rasa cinta yang terpendam. Bukan cuma itu, ia juga sering membeberkan kisah-kisah fiktif atau membanggakan diri setiap kali berkontak dengan objek cintanya, padahal belum tentu ada rasa spesial bagi dirinya.

Bila penyakit ini belum sampai pada tahap ekstrem, penderita masih bisa disembuhkan dengan menggunakan behaviour cognitive therapy, digunakan untuk meruntuhkan ide-ide bahwa dia dicintai oleh orang-orang tertentu, kemudian fantasinya dikembalikan pada realita. Bila terlalu parah, bisa juga dibantu dengan bantuan obat-obatan medis, seperti antidepresan supaya lebih tenang

Ikuti juga informasi menarik lainnya seputar dunia Psikologi :
> Instagram : @catatan_psikologi
> Fanspage : Catatan Psikologi
> Line : @seh0879x

0 komentar:

Posting Komentar